ABI SUKSES DONGKRAK PRODUKTIVITAS JAGUNG

Last updated: 04 February 2019  |  09:54

ASOSIASI BIO AGRO INPUT INDONESIA (ABI) SUKSES DONGKRAK PRODUKTIVITAS JAGUNG DI LAHAN TERPAPAR ABU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

Karo,(17/12) Erupsi Gunung Sinabung terakhir telah berlalu hampir satu tahun, namun dampaknya masih terasa hingga saat ini. Salah satu imbasnya adalah lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik. Siapa yang menyangka lahan yang diselimuti abu vulkanik mampu menghasilkan panen jagung sebesar 8.2 ton/hektar pipilan basah. Hal ini dibuktikan pada acara panen jagung yang dilakukan oleh Asosiasi Bio Agro Input Indonesia (ABI) di lahan seluas 2 hektar pada hari Senin (17/12/2018) di Desa Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Lokasi lahan hanya ber-radius 4 km dari pusat erupsi mengakibatkan seluruh lahan pertanian tertutup abu vulkanik setebal 5 cm. Dalam jangka panjang, abu vulkanik mampu memberikan dampak positif bagi produktivitas lahan, namun dalam jangka pendek sifat kimiawi yang menyertainya mampu menurunkan kesuburan tanah. Material pasir mengubah struktur tanah menjadi lebih padat yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu serta menurunkan kualitas air untuk irigasi lahan pertanian.

Kini lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik mampu aktif kembali menjadi lahan pertanian jagung nan subur yang menghasilkan panen melimpah. Dinas Pertanian Kabupaten Karo bekerjasama dengan Asosiasi Bio Agro Input Indonesia (ABI) berhasil meningkatkan produktivitas dari yang semula dengan pertanaman konvensional hanya bisa menghasilkan 6-7 ton/hektar, saat ini melonjak hingga 8,2 ton/hektar. Keberhasilan ini tidak terlepas dari perlakuan organik yang dilakukan oleh ABI dari pengolahan lahan hingga panen yang menerapkan teknologi budidaya ramah lingkungan serta mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia jika dibandingan dengan pertanaman jagung pada umumnya. Hasil panen sangat memuaskan dengan kondisi pengisian biji sempurna dan serangan busuk tongkol kurang dari 1% walaupun curah hujan sangat tinggi.

Acara panen berlangsung secara sederhana tetapi tidak mengurangi kemeriahan acara yang dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertanian Kab. Karo, Badan Pusat Statistik (BPS), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Asosiasi Bio Agro Input Indonesia (ABI) dan puluhan petani yang penasaran ingin melihat hasil panen jagung di lahan terpapar abu vulkanik. Panen dimulai dengan pencabutan secara simbolis oleh perwakilan Dinas Pertanian Kab. Karo, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) bersama perwakilan dari ABI.

“Tanaman jagung cukup memuaskan karena tidak menggunakan pupuk kimia. Jagung tidak terkena busuk tongkol walaupun curah hujan sangat tinggi. Petani, Babinsa dan PPL sangat berterimakasih karena telah difasilitasi oleh ABI, semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan untuk mencapai swasembada pangan”, ujar Aris Barus PPL Kec. Payung.

“Awalnya kami tidak percaya tapi setelah kami mengikuti semua arahan yang diberikan ternyata berhasil. Pengurangan pupuk kimia juga sangat mengurangi biaya produksi” ucap Danil Bangun, petani Desa Payung. (red).